ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
Detik-detik menegangkan, yang akhirnya membuahkan keberhasilan bagi Indonesia, gara-gara peristiwa ini, negara-negara di dunia "angkat topi" untuk Indonesia. Karena mereka tak menyangka pasukan Indonesia bisa melakukan operasi khusus yang selama ini baru dilakukan militer negara maju.
Operasi Woyla mengangkat nama Kopassus TNI AD ke jajaran pasukan elite dunia. Saat itu sebenarnya TNI belum punya pasukan khusus yang benar-benar siap untuk misi antiteror. Namun terbukti mereka mampu menjalankan tugas dengan baik dengan pembebasan sandera DC-9 .
Tak ada satu pun sandera yang terluka dalam misi ini. Lima orang pembajak berhasil ditembak mati. Keseluruhan operasi tanggal 31 Maret 1981 ini hanya berlangsung tiga menit.
17 Peti Mati Siap Menunggu Penghuninya
Keberhasilan ini membuat dunia terperangah. Mereka tak menyangka pasukan Indonesia bisa melakukan operasi khusus yang selama ini baru dilakukan militer negara maju.Sebenarnya tak cuma pihak asing yang ragu. Kepala Operasi Pembebasan Sandera Letjen Benny Moerdani pun memperkirakan keberhasilan timnya 50:50.
Satu hal yang terungkap, Benny ternyata sudah menyiapkan 17 peti mati dalam operasi itu. Hal itu sesuai dengan perkiraan Benny bakal jatuh banyak korban dalam misi pembebasan sandera.
"Ternyata perkiraan ini meleset, karena seusai operasi penanggulangan teror, hanya diperlukan lima peti jenazah bagi pembajak," kata Letkol Sintong Panjaitan yang memimpin operasi tersebut.
Sintong Panjaitan menceritakan peristiwa tersebut dalam buku biografinya, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando. Buku ini ditulis Hendro Subroto dan diterbitkan Penerbit Buku Kompas tahun 2009.
Aksi Pembajakan
"Komando! Komando! Semua tiarap! Tiarap!"
Teriakan itu mengejutkan semua orang di dalam kabin pesawat DC-9. Jam menunjukkan pukul 02.45 waktu Bangkok. Secara cepat tim penyergap antiteror menerobos masuk pesawat.
Tembakan senapan serbu semiotomatis terdengar menyalak beberapa kali. Drama penyanderaan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Thailand itu berakhir dalam waktu tiga menit.
Penyanderaan pesawat Garuda GA-206 'Woyla' rute Jakarta-Medan itu dimulai Sabtu 28 Maret 1981. Setelah transit di Palembang, tiba-tiba seorang pria berpistol memasuki ruangan kokpit.
Kapten Pilot Herman Rante dipaksa mengalihkan penerbangan ke Colombo, Srilanka. Namun Herman menjelaskan bahan bakar pesawat tak cukup. Akhirnya pesawat mendarat di Penang, lalu kemudian menuju Bandara Don Muang, Bangkok.
Pihak intelijen Indonesia menyebut kelima orang pembajak berasal dari kelompok Komando Jihad. Mereka adalah Zulfikar T Djohan Mirza, Sofyan Effendy, Wendy Mohammad Zein, Mahrizal dan Mulyono.
Bajak Laut Minta Tebusan, "Masak komandan memimpin operasi militer pakai tongkat."
Pembajak menuntut pemerintah Indonesia membebaskan 80 anggota Komando Jihad yang dipenjara karena beberapa kasus. Antara lain penyerangan Mapolsek Pasir Kaliki, Teror Warman di Raja Paloh dan aksi lainnya sepanjang 1978-1980. Selain itu, mereka juga meminta uang USD 1,5 juta.
Presiden Soeharto menjawab tuntutan itu dengan aksi militer. Asintel Panglima ABRI Mayjen Benny Moerdani menjelaskan keberhasilan operasi militer adalah 50:50.
Masalahnya saat itu seluruh kekuatan ABRI sedang menggelar latihan gabungan di Ambon. Begitu juga dengan para prajurit Kopasandha. Para pasukan yang sudah melakukan latihan antiteror malah sedang mengikuti Latgab di Ambon.
Perwira paling senior di Markas Baret Merah itu tinggal Letkol Sintong Panjaitan. Perwira menengah tersebut tak ikut ke Ambon karena kakinya patah saat mengikuti latihan terjun payung. Untuk berjalan saja, Sintong harus dibantu tongkat.
Kini dia yang harus memimpin operasi pembebasan sandera itu. Uniknya, Sintong akhirnya memaksakan diri berjalan tanpa tongkat begitu Komandan Kopasandha Brigjen Yogie S Memet memerintahkannya memimpin operasi.
"Masak komandan memimpin operasi militer pakai tongkat," kata Sintong.
Dalam waktu singkat Sintong memilih pasukan yang ... *maaf text terpotong* Silahkan Klik link Selanjutnya dibawah ini
0 Response to "Tiarap...!! Semua Tiarap.. !!! Detik-Detik Menegangkan KOPASSUS, Seluruh Dunia Angkat Topi (Bag 1)"
Post a Comment